Posted by : Unknown
January 23, 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Manajemen sebagai disiplin ilmu
sangat diperhatikan dan dibutuhkan hampir disemua bidang ilmu. Hal ini
dikarenakan prinsip dasar manajemen ialah mengatur semua hal yang merujuk pada
jangka panjang. Semua bidang ilmu membutuhkan pengaturan atau manage akan segala kegiatan terkontrol
dan mendapatkan hasil yang memuaskan dengan waktu, material, energi yang
efisien.
Manajemen
kini sering dikaitkan dengan posisi dalam perusahaan “Manajer”, hal ini
disebabkan peran dan fungsi manajer sendiri meng-aplikasikan semua prinsip
dasar manajemen. Belajar manajemen berarti menjadi manajer, baik untuk diri
sendiri maupun untuk kelompok atau organisasi..
2.
Rumusan Masalah
Agar
pembuatan makalah ini tidak terlalu kompleks maka dirumuskan masalah yaitu
seabagai berikut:
1)
Apa pengertian Manajemen?
2)
Apa perbedaan Manajemen dengan Manajer?
3)
Bagaimana perkembangan
teori Manajemen?
4)
Bagaimana
hubungan Manajer dengan lingkungan eksternal organisasi?
3.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1)
Untuk menambah
nilai individu mata kuliah Asas Asas Manajemen
2)
Mengetahui dasar,
perbedaan, dan hubungan pada disiplin ilmu Manajemen
3)
Memperluas ilmu
pengetahuan tentang Dasar Dasar Manajemen
4)
Dapat memahami Dasar
Dasar Manajemen
4.
Manfaat
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1)
Makalah ini
disusun sebagai salah satu penyokong nilai mata kuliah Asas Asas Manajemen
2)
Makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua yang membacanya
3)
Agar dapat
membantu kita mengetahui tentang Asas Asas Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MANAJEMEN
i.
Dasar
Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya dalam proses
produksi untuk mencapai tujuan organisai.
Menurut James AF Stoner “Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Dari pengertian manajemen di atas
dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses bekerja untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif danefisien dengan
menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.
Ada tiga alasan utama mengapa
manajemen diperlukan :
1. Untuk mencapai tujuan.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi
Efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, sedangkan Efektivitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
i.
Aplikasi-aplikasi
yang berbeda dari istilah Manajemen
Ada
empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat
digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
1.
Pengelompokan
Pekerjaan. Manajemen berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas
atau fungsi-fungsi manajerial.
2.
Seorang
Individu. yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok
secara keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3.
Suatu disiplin
akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atausuatu bidang
studi.
4.
Suatu proses.
Manajemen juga merupakan suatu proses; karena mencakup pelaksanaan suatu
rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
ii.
Sumber Daya Dalam Manajemen
1.
Man (factor
manusia adalah yang paling menentukan).
2.
Money (uang yang
diuntuk mencapai tujuan).
3.
Mathodes (cara
kerja atau system kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan).
4.
Materials
(bahan-bahan yang diperlukan).
5.
Machines
(mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan).
6.
Market (pasar
atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi.
B.
MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara
umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan
dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.Manajer dapat diklasifikasi
dengan dua cara : menurut tingkatan mereka dalam organisasi(rendah, menengah
dan tinggi). Dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung
jawab (manajer umum dan fungsional).
i.
Tingkatan
Manajemen
a.
Manajemen
pertama Merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, dalam tingkatan ini para manajer di
sebut dengan kepala atau pemimpin, mandor (foremen), dan penyelia (supervisors)
b.
Manajemen
menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer
menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan
kadang-kadang juga karyawan operasional.
c.
Manajer Puncak.
Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecileksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemenorganisasi.
Sebutan khas manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi,wakil
presiden senior, dan sebagainya.Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan
pula fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan
ii.
Manajer-manajer
Fungsional dan Umum
Atas
dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula
diklasifikasi sebagai manajer fungsional dan manajer umum. Manajer fungsional
mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi,
pemasaran, keuangan,kepegawaian, atau akuntansi.
Fungsi-fungsi
yang dilaksanakan Manajer―Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi
manajerial dibuat oleh Henri Fayol, yang menyatakan bahwa perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, dan pengawasan adalah
fungsi-fungsi utama.
C.
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN KLASIK
1.
Teori Manajemen
Klasik
Pada
permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan
kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam
produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawandan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.Dia mengemukakan bahwa
melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan produksi dan keuntungan
(laba), dan investasi yang paling menguntungkanadalah pada karyawan atau “vital
machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga
memungkinkan peningkatanproduktivitas.Charles Babbage (1792 – 1871). Charles
Babbage, seorang professor matematika dariInggris, mencurahkan banyak waktunya
untuk membuat operasi-operasi pabrikmenjadi lebih efisien.Babbage adalah
penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.Setiap tenaga
kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiapoperasi
pabrik.
2.
Manajemen ilmiah
Manajemen
Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900-
an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen Ilmiah”.
Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan
ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya
untukmencapai efisiensi. Kemudian pada tahun
1868– 1924 dan 1878– 1972 pasangan suami istri Frank dan Lillian
Gilberth memberikan Kontributornya, Frank Gilberth, seorang
peloporpengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik
manajemenyang diilhami Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada
aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan
personalia. Diamengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The
Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir
: membantupara karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup. Pada
tahun 1861 –1919 Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang
saling menguntungkan antara tenaga kerja danmanajemen, (2) seleksi ilmiah
tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas, (4)
penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Tahun 1853– 1931
Harrington Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang
sangat terkenal.
3.
Teori Organisasi
Klasik
Henry
Fayol seorang industrialis perancis
(1841 –1925), mengemukakan teori danteknik-teknik administrasi sebagai pedoman
bagi pengelolaan organisasi-organisasiyang kompleks dalam bukunya yang
terkenal, Administration Industrielle et Generale(Administrasi Industri dan
umum).Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang
semuanyasaling tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut
adalah (1)teknik – produksi dan manufacturing produk, (2) komersial –pembelian
bahan bakudan penjualan produk, (3) keuangan (finansial) –perolehan dan
penggunaan modal,(4) keamanan –perlindungan karyawan dan kekayaan, (5)
akuntansi –pelaporan danpencatatan biaya, laba dan hutang,pembuatan neraca, dan
pengumpulan datastatistic, dan (6) manajerial.
4.
Aliran Hubungan
Manusiawi
Aliran
hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan
bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkanefisiensi
produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi
teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo
Munsterberg (1863 –1916) dan Mayo (1880 –1949) merupakan dua tokoh yang
memberikan kontributornya dalam aliran ini.
5.
Aliran Manajemen
Modern
Masa
manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalurpertama
merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenalsebagai
perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar manajemen
ilmiah,dikenal dengan aliran kuantitatif.
D.
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
1.
Faktor-faktor
lingkungan eksternal
Lingkungan
eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak
dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
Organisasi mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku,
dana tenaga kerja,dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan
menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaran
kepada lingkungan eksternal Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur
yang berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan berpengaruh tidak
langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari para
pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga keungan,pasar tenaga kerja, dan
perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal makro
mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana
organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai
lingkungan ekstern mikro.
2.
Organisasi Dan
Lingkungan
Lingkungan
ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan
tujuanorganisasi. Hal ini berbeda di antara posisi-posisi dan fungsi-fungsi
dalam suatu organisasidan bahkan antara tingkatan-tingkatan hirarki di dalam
organisasi. Jadi, manajer padaperusahaan A mungkin lebih dipengaruhi
faktor-faktor dalam lingkungan ekstern dibandingmanajer pada perusahaan B,
eksekutif dipengaruhi lebih daripada pekerja klerikal, danpegawai administrasi
kantor dibanding manajer divisi penjualan.
3.
Tanggung jawab
sosial Manajer
Tanggung
jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi
di dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang dituntut
untuk mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya
denganlangganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan,
perusahaan-perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah
dan masyarakat pada umumnya.Ada lima faktor yang mempengaruhi
keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu : (1)hukum, (2)
peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan,
(4)tekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar perorangan dan
kebutuhanorganisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan
tingkatan dan padabidang-bidang fungsi yang berbeda-beda.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Tidak
ada manusia yang dapat hidup lenggang tanpa Manajemen, dikarenakan manajemen
menjadi pondasi awal mengatur, menata, perencanaan jangka panjang manusia guna
meraih kesuksesan dalam hidupnya. Tanpa manajemen manusia akan kehilangan arah,
penataan hidupnya akan acak-acakan tidak beraturan, hanya pasrah kepada apa
yang akan terjadi kedepannya tanpa ada perencanaan atau planning ke depannya.
Manajemen
menjadi pondasi atau pilar penting dalam ilmu sosial setara dengan ilmu-ilmu
lainya, guna mengatur kehidupan agar sesuai keinginan atau mendekati apa yang
diharapkan.
Seseorang
yang ahli dalam manajemen hidupnya akan lebih tertata, tenram, dan banyak
tujuan yang pada akhirnya ia dapatkan. Menjadi manajer adalah pilihan hidup
semua manusia untuk hidup yang lebih baik.
2.
Saran
Kita
sebagai kaum intelek atau yang memiliki intelektualitas tinggi hendaknya
menerapkan atau memberikan contoh dalam manajemen yang baik, memberikan
sosialisasi dan mengamalkan manajemen dalam kehidupan sehari-hari, karena
kepemimpinan terbaik berasal dari kemampuan pemimin menyadarkan bawahannya
untuk menirukan perbuatan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko
T. Handi, 2015, Manajemen,
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
George
R. Terry, 2012, Asas-Asas Manajemen,
Bandung: PT. Alumni
George
R. Terry, Leslie W. Rue, 2012, Dasar-Dasar
Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nasution
Maulia, 1996, Pengantar Manajemen,
Jakarta: Djambatan.
Dr.
Badrudin, 2014, Dasar-dasar Manejemen, Bandung: Alfabeta
Dr.
Ulber Salalahi, MA, 2011, Asas-Asas
Manajemen, Bandung: PT. Refika Aditama.
Tanpa manajemen, hidupmu berantakan
ReplyDelete