Posted by : Unknown
January 13, 2017
The Adventure of Hime : Key Locker
Lost
Forest, Eastabarieth Empire, 22:00 WEE
Setelah berhasil mengalahkan naga, Hime bergegas menunggangi kuda
untuk sesegera mungkin pulang ke mensionnya. Ia melewati jalan yang sama
seperti saat ia berangkat. Blue Moon mengiringi perjalan Hime.
Sesampainya di ujung jembatan
River Wish. Ia melihat segerombolan burung dari arah utara. Burung itu
berwarna hitam, warna khas burung Raven. Burung burung itu bergerak mendekat ke arahnya.
Burung Raven itu tumben, terbang berkelompok sebanyak itu. Ada apa ya? Gumam Hime seraya melajukan
kudanya menyeberangi jembatan River Wish.
Gerombolan burung Raven semakin
mendekat ke arah Hime sampai pada akhirnya menyerangnya tanpa bisa
dihindari. Burung-burung itu terus mencakar Hime hingga ia jatuh ke sungai. Saat masuk ke
sungai, Hime merasakan keanehan karena ia
bisa bernafas di dalam air. Tetapi lambat laun kesadaran memudar hingga ia
tidak mengingat apapun lagi.
***
Begitu tersadar, Hime sudah berada di sebuah tempat berpasir. Seperti sebuah gurun yang luas. Saat ia
berhasil mengumpulkan kesadarannya kembali secara utuh, ia mencoba berdiri dan melihat ke arah sekitar. Yang ia lihat hanya
hamparan pasir yang cukup luas. Disaat yang sama tiba tiba muncul bayangan
hitam di depan Hime.
Wusshh! Hempasan angin menerpa wajah Hime
membuatnya sulit melihat dengan jelas. Sesaat kemudian angin berhenti bertiup
menyisakan sesosok wanita dengan jubah hitam berdiri tegak di depan Hime.
"Selamat datang di istana
pasirku, gadis muda." Wanita itu menatap
Hime.
"Siapa kau, dan dimana ini?" Tanya Hime.
"Aku adalah Ravenia, jelmaan burung Raven yang menarikmu ke sini. Sekarang kau ada di Gurun
Shand, Southcroith Empire." Jawabnya sambil melemparkan senyum.
"Southcroith? Apa maumu
membawaku kemari?" Tanya Hime mulai kesal.
"Telur yang kau bawa tidak
bisa dengan mudah kau miliki. Kau akan terkurung di sini selamanya jika kau tidak
mencari jalan keluarnya. Ini adalah lompatan batas dimensi, sekalipun kau berjalan pulang ke utara kau tidak akan pernah sampai
dirumahmu." Ucap wanita berjubah hitam itu.
"Lalu apa maumu?"
"Lihatlah kotak di sebelah sana itu!" Ucap
wanita itu sambil menunjuk ke arah sebuah kotak yang lumayan besar.
"Iya." Terlihat
sebuah kotak mirip kotak harta karun berhias batu mulia di tiap rusuk kotak
tersebut.
"Itu adalah jalan pulangmu.
Tapi kotak itu masih terkunci. Jika ingin membukanya ambil kuncinya di Gua
Cheroz." Tambahnya lagi seraya menjentikkan jarinya. Sesaat kemudian tak
jauh dari posisi mereka nampak sebuah gua yang sangat menyeramkan.
"Gua Cheroz?" Tanya Hime
seraya menunjuk ke arah gua yang baru saja terlihat.
"Iya. Pergilah kesana dan
ambil kuncinya! Sekarang di sini pukul 09:00 WSE jika tidak
cepat kupastikan kotak itu akan segera hilang." Jelas wanita itu lalu
tubuhnya berpendar menjadi gerombolan burung Raven hitam dan berlalu.
Mendengar ucapan wanita itu Hime
pun bergegas menuju gua itu dengan berlari. Sesampainya di depan mulut gua. Ia sempat merasa ragu sebab tampilan
gua itu sangat mengerikan.
Gua Gurun Cheroz, Southcroith Empire, 09:20 WSE
Sesampainya di mulut gua, Hime berhenti sejenak dan
memandang ke arah gua itu dengan ragu-ragu.
Apa benar ada kunci di tempat seperti ini?
Sesaat kemudian ia masuk kedalam
gua. Dan Hime langsung melihat sebuah kunci emas yang tergantung di langit
langit gua dan menjuntai ke bawah. Tingginya hanya sekitar tiga meter saja. Melihat sebuah kunci
Hime langsung mencoba mengambilnya dengan melompat ke dinding gua lebih dulu
lalu mengarah ke kunci untuk mendapat gaya dorong lebih besar.
Tinggal beberapa inchi saja tanganya
sampai di kunci tiba tiba sesutu menghantam tubuh bagian kirinya hingga ia
terhempas ke dinding kanan gua.
Bruakk! Benturan yang lumayan keras
diterima Hime.
"Ach... Sakit..." Rintih Hime seseat setelah terbentur di
dinding gua. Kemudian Hime berupaya bangkit berdiri kembali.
Setelah Hime berdiri ia melihat
seekor monster yang cukup besar di depannya. Tubuh gempal dengan kulit
mengkilap itu terlihat sangat marah memandang Hime.
"Inikah Cheroz itu? Monster penjaga kunci. Kupikir
aku bisa dengan mudah mengambil kunci tanpa harus menghadapi monster ternyata
pikiranku meleset. Tapi baiklah." Ucap Hime seraya berdiri tegak lalu
menarik Katananya dan bersiaga di posisi menyerang.
"Hei .... Cheroz jika itu benar kau aku
beritahu jika aku menginginkan kuncimu sebab aku mau pulang. Aku akan mengambil
paksa darimu." Ucap Hime seraya berlari cepat mendekat ke arah Cheroz.
Cheroz pun berlari mendekati Hime siap untuk nenyerangnya.
"Kyaa...!" Teriak Hime seraya melompak
ke atas lalu melompat ke belakang Cheroz kemudian tanpa jeda
ia mengarahkan sayatan Katananya ke arah punggung Cheroz dari arah kanan.
Splang! Suara benturan Katana Hime dan
punggung Cheroz seperti benturan besi. Punggung Cheroz tak terluka sedikitpun.
"Apa apaan ini? Tubuhnya keras sekali." Ucap
Hime terkejut.
Belum usai keterkejutannya, Hime kembali dihantam ekor Cheroz
dari sisi kanan, ia kembali tersungkur. Dan mendapat luka akibat benturan tersebut.
"Ach.... Apa
yang harus kulakukan. Jika kulitnya saja sekeras itu lalu bagaimana caraku
mengalahkannya?" Gumam Hime seraya mencoba
berdiri kembali dengan menahan rasa sakit di tangan kirinya akibat benturan
tadi. Lalu bersiaga untuk menyerang kembali.
Hime memperhatikan Cheroz secara
keseluruhan. Hime melihat di bagian ekor Cheroz tidak mengkilap ada sebuah
cincin di ujung ekornya. Cincin berwarna kuning emas itu terlihat tak biasa.
Baiklah aku coba serang daerah sana saja. Jika itu lebih
lunak setidaknya aku punya cara untuk menghentikan lajunya. Gumam Hime mulai percaya diri.
Setelah itu Hime berlari lebih
capat secara zig-zag membuat Cheroz menjadi bingung. Hime menebas datar ke
arah depan dari kiri ke kanan lalu Cheroz bergerak mundur untuk menghindari
tebasan Hime.
Hime terus mengulang serangan.
Menebas horizontal, vertikal bahkan diagonal pun dilakukannya untuk tidak
memberi kesempatan Cheroz membalik serangan hingga akhirnya Cheroz terdesak di
dinding gua.
Cheroz mencoba melompat ke arah
Hime namun ia menjatuhkan dirinya ke lantai gua dengan posisi telentang
dan membiarkan Cheroz melompati tubuhnya, dan mendapati ekor Cheroz
menjuntai di depannya, lalu tanpa jeda Hime mengarahkan tebasannya tepat di
ujung ekor Cheroz hingga ekornya terputus.
Slasshh!! Tebasan Hime memutus ekor Cheroz.
Cheroz pun terhempas ke lantai gua dan mengerang kesakitan dan mencoba berdiri
kembali menghadap ke arah Hime siap untuk membalas.
Setelah ekor Cheroz terputus dan
jatuh ke tanah tanpa jeda Hime lalu menusukkan ujung pedangnya tepat ke arah
cincin yang ada di ujung ekor Cheroz hingga hancur.
Tiba tiba gua bergetar seperti
terkena gempa bumi. Cheroz pun menghilang. Atap dan Dinding gua mulai runtuh
sedikit demi sedikit. Menyadari bahaya Hime lalu bergegas melompat dan
mengambil kunci yang masih tergantung dengan menebas talinya lalu menangkapnya. Setelah
mendapatkannya Hime pun bergegas keluar gua.
"Huft.... Untung saja sempat."
Ucap Hime seraya mengatur nafas yang terengah engah di luar gua. Ia menyaksikan akhirnya Gua Cheroz
pun runtuh rata dengan tanah. Hime kembali menyarungkan Katana miliknya
dipinggang kirinya.
Setelah nafasnya teratur kembali
Hime bergegas menuju kotak dimensi yang akan membawanya pulang.
***
Gurun
Shand, Southcroith, 11:45 WSE
Hime sampai di kotak besar yang
tadi ia lihat bersama wanita berjubah hitam. Ia menarik nafas panjang lalu
memasukkan kunci di lubang kunci kotak itu.
Klak! Kunci terbuka lalu cahaya terang
menyeruak dari dalam kotak yang menarik, Hime bergegas masuk kedalam
kotak. Hime tertarik ke ruang dimensi
bersama kunci yang ia dapat tadi, seperti saat awal tadi ia tercebur di air.
Berangsung angsur kesadarannya menghilang dan Hime tidak ingat apa apa lagi.
Biodata Penulis
Anonima13 adalah seseorang yang biasa dan baru kemarin mengenal dunia tulis menulis. Untuk pertama kali hasil belajarnya mendapat apresiasi. Itu membuatnya semakin ingin dan ingin terus berkarya. Belajar memberi senyuman lewat karyanya dan menyentuh hati setiap pembaca adalah impiannya. Jika ingin mengenal lebih dekat add FB Kiara Rei Ayanami maka kalian akan tau betapa simplenya dia.
Ingin tulisan kalian dipublikasikan di blog ini? Baca ketentuanya di sini
Ane tunggu naskah kalian! ^.^
Ane tunggu naskah kalian! ^.^
cerpen
ReplyDelete