Posted by : Unknown March 29, 2017

pict form Restofocus


BAB I
PENDAHULUAN
       I.            Latar Belakang
            Pada mulanya, kajian tentang komunikasi, apalagi ilmu komunikasi adalah sesuatu yang tak pernah ada dalam khazanah ilmu pengetahuan. Ketika pada mulanya semua masalah manusia masih dalam kajian filsafat, maka komunikasi selain tidak pernah terpikirkan atau belum dipikirkan oleh manusia (Bungin, 2006: 3).

            Secara Filosofis, komunikasi merupakan awal adanya kehidupan. Karena tanpa komunikasi, tidak ada kehidupan. Seorang ibu yang baru melahirkan bayi, misalnya, secara langsung ia melakukan komunikasi melalui usapan tangan yang lembut, ciuman di pipi sang bayi, dan seterusnya sehingga terjadi hubungan ibu dengan anak. Ungkap Nasrudin (2015, dalam Laksana, 2015).
            Pertanyaanya adalah apakah dalam Perusahaan atau Organisasi karyawan menjadi senjata atau aset berharga, dan bagaimana cara kita sebagai Public Relation untuk dapat mempertahankan para karyawan khususnya yang berkualitas?
            Dalam publik internal terdapat para karyawan (employee) dan para pemegang saham (stockholder). Berdasarkan pengelompokan itu, maka terdapatlah hubungan yang khusus, yakni yang biasa disebut “hubungan dengan karyawan” (employee relations). Dalam rangka melaksanakan fungsinya Public Relations (PR) harus senantiasa memelihara komunikasi yang baik dengan kelompok-kelompok tersebut.




    II.            Rumusan Masalah
            Agar pembuatan makalah ini tidak terlalu kompleks maka dirumuskan masalah yaitu seabagai berikut:
1)      Apa itu komunikasi?
2)      Apa yang dimaksud dengan karyawan dan komunikasi karyawan?
3)      Apa peran komunikasi karyawan?
4)      Seberapa pentingnya komunikasi karyawan?
5)      Apa saja media komunikasi karyawan?

3.      Tujuan
            Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1)      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Hubungan Internal dan Eksternal
2)      Dapat memahami pentingnya mempertahankan karyawan dalam rangka kelangsungan organisasi
3)      Memperluas ilmu pengetahuan tentang komunikasi dan hubungan internal dan eksternal
4)      Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan peran, media, dan pentingnya komunikasi karyawan

4.      Manfaat
            Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1)      Makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Hubungan Internal dan Eksternal
2)      Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua yang membacanya
3)      Agar dapat membantu kita mengetahui tentang Hubungan Internal dan Eksternal dalam Komunikasi dan Public Relations
BAB II
PEMBAHASAN
            Manusia adalah mahluk ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan mahluk Tuhan lainya. Manusia juga diciptakan sebagai mahluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial (Bungin, 2006: 25). Adapun sebagai mahluk individu dan sosial, manusia merupakan mahluk yang unik sebagai perpaduan antara aspek individu sebagai perwujudan diri sendiri dan mahluk sosial sebagai anggota kelompok masyarakat (Laksana, 2015: 1).
            Manusia adalah mahluk sosial, maka manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun dalam konteks sosial budaya (Bungin, 2006: 25). Di samping itu, sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya dan peristiwa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi, ungkap Muhibudin Wijaya Laksana (2015: 1).
       I.            Komunikasi Karyawan
            Komunikasi sangat dibutuhkan oleh manusia yang merupakan mahluk sosial dalam melakukan interaksi dengan lainya, karena tentunya disetiap kesempatan ternyata kita sangat membutuhkan komunikasi untuk membantu kita dalam memahami orang lain seperti apa kebutuhan dan keinginan orang lain lalu digunakan untuk kepentingan bersama. Menurut Endin Nasrudin (2015, dalam Laksana, 2015), “secara filosofis, komunikasi merupakan awal adanya kehidupan. Karena tanpa komunikasi, tidak ada kehidupan”.



a.      Definisi Komunikasi
            Secara bahasa, kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya adalah berbagi (Stuart, 1983, dalam Verdiansyah, 2004: 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti membuat sama.
            Komunikasi adalah kegiatan bertukar informasi yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah pendapat atau perilaku manusia lainnya (Laksana, 2015: 25). Pakar komunikasi lain, Joseph A. Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksud adalah bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006: 5).
            Komunikasi sebagaimana yang didefinisikan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver (dalam Zamroni, 2009: 4), merupakan penyampaian informasi, ide, perasaan (emosi), keahlian, dan sebagainya, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, bentuk, grafik, dan sebagainya.
            Sementara menurut Onong Uchyana (2002: 11), komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
            Maka komunikasi merupakan pusat dari seluruh sikap, perilaku, dan tindakan yang trampil dari manusia. Menurut Porter dan Samovar (dalam Mulyana dan Rakhmat, 2006: 12; Sihabudin, 2011: 14), hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia, yang tidak berkomunikasi akan terisolasi.
            Pesan-pesan itu muncul lewat perilaku manusia. Ketika kita melambaikan tangan, senyum, bermuka masam, menganggukan kepala atau memberi suatu isyarat, kita juga sedang berperilaku. Perilaku ini merupakan pesan: pesan-pesan itu digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada seseorang (Sihabudin, 2011: 14).
b.      Definisi Karyawan
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata karyawan memiliki arti orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah).
            Sedangkan menurut Hasibuan (dalam Manulang 2002), “Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau tenaga) dan mendapatkan konpensasi yang besarnya telah ditetepkan terlebih dahulu. “
            Karyawan dalam bahasa Inggris disebut Employee, dan istilah employee bila diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah pegawai, karyawan, atau pekerja, yang artinya adalah orang yang telah memenuhi syarat yang berwenang, diangkat oleh orang atau pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan yang diembannya, lalu digaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku atau kebijakan perusahaan yang terlah ditetapkan.
            Maka karyawan adalah seseorang yang bekerja pada suatu lembaga, kantor, perusahaan, dan sebagainya yang menjual jasa berupa pikiran atau tenaga yang telah melalui proses yang berlaku di perusahaan, lembaga, dan sebagainya, yang kemudian akan mendapat konpensasi, gaji, atau upah yang besarannya telah ditetapkan terlebih dahulu.



c.       Definisi Komunikasi Karyawan
            Berdasarkan ulasan yang telah kami paparkan maka kita dapat menyimpulkan bahwasanya Komunikasi Karyawaan adalah pusat dari seluruh sikap, perilaku, dan tindakan yang trampil dari seorang karyawan perusahaan, lembaga, dan sebagainya yang telah melalui proses dan memiliki kesepakatan dengan pihak  perusahaan, lembaga, dan sebagainya, guna menyelesaikan perosalan-persoalan terkait perkerjaan dalam bidangnya baik secara verbal maupun non verbal.



    II.            Peran Komunikasi Karyawan
            Sebagai makhluk sosial, di dalam kehidupannya sehari-hari, manusia harus melakukan komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi, manusia membutuhkan orang lain atau suatu kelompok untuk melakukan interaks.
            Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesame kelompok dan masyarakat. Di dalam organisasi atau perusahaan tersebut biasanya selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan berjalannya suatu organisasi atau perusahaan, yang terdiri dari pimpinan dan karyawan atau anggota.
            Hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen pun juga menghasilkan banyak manfaat. Ide-ide baru dari karyawan mengenai solusi dari masalah yang terjadi di perusahaan akan mudah terselesaikan. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
            Di antara kedua belah pihak  harus terjalin two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Untuk itu, diperlukan kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi atau organisasi atau perusahaan, untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang diinginkan. Komunikasi dan Interaksi yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu untuk memperoleh hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kelanjutan hidup mereka.
            Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam tetapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
 III.            Pentingnya Komunikasi Karyawan
            Employee relations merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan perorangan sehari-hari di belakang bangku kerja tukang kayu, di belakang mesin, atau di belakang meja tulis. Demikian seorang ahli PR Archibald William (dalam Lesty, 1962: 105, Effendy, 1993: 144).
            Jadi PR bukan hanya duduk di kantornya, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para karyawan. Ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact). Yang dimaksudkan dengan karyawan di sini ialah semua pekerja,  baik pekerja halus yang berpakaian bersih di ruangan kantor yang serba bersih pula, maupun pekerja kasar yang berpakaian penuh minyak di pabrik-pabrik. Hanya dengan demikian, timbang rasa, pengertian bersama, dan kepercayaan diri mereka dapat dipelihara dan dibina. Dengan senantiasa berkomunikasi dengan mereka yakni mendatangi mereka dan bercakap-cakap dengan mereka akan dapat diketahui sikap, pendapat, kesulitan, keinginan, harapan, dan perasaannya (Effendy, 1993:114-115).

a.      Untuk Manajer - Hubungan Karyawan
            Komunikasi yang efektif informasi dan keputusan merupakan komponen penting untuk manajemen hubungan karyawan. Manajer tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang dilakukan dari karyawan kecuali mereka dikomunikasikan secara efektif dari apa yang dia ingin dilakukan? Dia juga harus yakin beberapa fakta dasar seperti bagaimana berkomunikasi dan apa yang dapat diharapkan hasil dari komunikasi itu. Sebagian besar masalah manajemen timbul karena kurangnya komunikasi yang efektif. Kemungkinan kesalahpahaman dan keliru dapat diminimalkan dengan sistem komunikasi yang benar.



b.      Untuk Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan
            Komunikasi adalah juga merupakan alat dasar untuk motivasi, yang dapat meningkatkan moral para karyawan dalam suatu organisasi. Komunikasi yang tidak tepat atau rusak antara karyawan atau antara manajer dan bawahannya adalah penyebab utama dari konflik dan moral yang rendah di tempat kerja. Pengelola harus menjelaskan kepada karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka lakukan dan apa yang dapat dilakukan untuk performa yang lebih baik untuk meningkatkan motivasi mereka. Dia bisa menyiapkan pernyataan tertulis, jelas menguraikan hubungan antara tujuan perusahaan dan tujuan pribadi dan mengintegrasikan kepentingan dari dua.
c.       Untuk Meningkatkan Produktivitas
            Dengan komunikasi yang efektif, Anda dapat mempertahankan hubungan manusia yang baik dalam organisasi dan dengan mendorong ide-ide atau saran dari karyawan atau pekerja dan menerapkan sebisa mungkin, Anda juga dapat meningkatkan produksi dengan biaya rendah.
d.      Untuk Komunikasi Karyawan
            Ini adalah melalui komunikasi bahwa karyawan mereka menyerahkan pekerjaan laporan, komentar, keluhan dan saran ke senior atau manajemen. Organisasi harus memiliki kebijakan komunikasi yang efektif dan cepat dan prosedur untuk menghindari keterlambatan, kesalahpahaman, kebingungan atau distorsi fakta dan membangun harmoni di antara semua orang yang bersangkutan dan departemen.
       I.            Media Komunikasi Karyawan
            Kita sudah memahami betapa pentingnya para karyawan dalam suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan. Maka kita harus mempertahankan mereka agar roda organisasi dapan berjalan dengan dinamis sebagaimana mestinya. Tidak terlepas dari itu, media komunikasi untuk karyawan sangatlah dibutuhkan, salah satunya adalah untuk mempererat persahabatan dan solidaritas antar karyawan, dan tataran lainnya.
            Dewasa ini media komunikasi karyawan banyak macamnya, diantaranya adalah:
1.      Membuat Group Sosal Media
            Dengan membuat group sosial media dapat mendekatkan karyawan satu sama lain, mendobrak dinding pembatas, sekat-sekat yang dibuat oleh para karyawan, memudahkan koordinasi dalam pekerjaan dan diharapkan terjalin hubungan emosional yang baik antar karyawan.
            Namun harus digaris bawahi bahwa group sosial media ini menjadi ajang untuk saling berbagi, mengenal, dan membantu satu sama lain bukan menjadi ajang menggunjing baik sesama karyawan atau pun tataran yang lainnya, karena akan meruntuhkan solidaritas kita sebagai tim dalam satu organisasi, lembaga, atau perusahaan.
2.      Menerbitkan Majalah Organisasi
            Majalah organisasi merupakan sarana yang penting dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan publik internal maupun dengan publik eksternal.
            Dengan membuat majalah organisasi, diharapkan para karyawan dan manajamen dapat aktif menyuarakan opini terkait pekerjaan maupun hobbinya. Ini dapat mendekatkan hubungan publik internal serta adanya effek hiburan dalam organisasi, lembaga, atau perusahaan yang menaungi.
3.      Membuat Film Dokumenter
            Dengan membuat film dokumenter dapat mengenalkan sejarah dan perkembangan perusahaan atau organisasi, dan dapat pula memacu semangat para karyawan yang turut mendudukung dibuatnya film dokumenter.
            Meski bukan bersifat komersial, namun karyawan akan merasa puas, karena  merasa diakui, mendapatkan penghargaan atas hasil kerja, dan dapat menyalurkan perasaan. Semua itu dapat membantu meningkatkan rasa nyaman dan semangat bekerja.
4.      Membuat Press Release
            Selain membuat film dokumenter, membuat press release juga dapat meningkatkan kinerja karyawan, apalagi atas pencapaian yang ia raih. Misalnya membuat Basic Publicity Release dengan mengangkat tema mengenai karyawan berprestasi, atau pencapaian karyawan yang memecahkan rekor target penjualan, dan sebagainya.
            Press release juga dapat menaikan nama baik perusahaan, organisasi, atau lembaga yang kita naungi. Karyawan akan bangga bekerja dalam perusahaan yang dipandang baik di masyakaratnya, tentunya akan meningkatkan semangat kerjanya.
BAB III
PENUTUP
       I.            Kesimpulan
            Manusia adalah mahluk sosial, manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun dalam konteks sosial budaya (Bungin, 2006: 25). Secara Filosofis, komunikasi merupakan awal adanya kehidupan. Karena tanpa komunikasi, tidak ada kehidupan (Nasrudin, 2015; dalam Laksana, 2015). Maka komunikasi merupakan pusat dari seluruh sikap, perilaku, dan tindakan yang trampil dari manusia.
            Sedangkan komunikasi karyawaan adalah pusat dari seluruh sikap, perilaku, dan tindakan yang trampil dari seorang karyawan perusahaan, lembaga, dan sebagainya yang telah melalui proses dan memiliki kesepakatan dengan pihak  perusahaan, lembaga, dan sebagainya, guna menyelesaikan perosalan-persoalan terkait perkerjaan dalam bidangnya baik secara verbal maupun non verbal.
            Komunikasi karyawan sangat penting dibangun karena perusahaan, organisasi, dan lembaga membutuhkan karyawan untuk menjalankan roda organisasinya. Solidaritas antar karyawan dapat terbangun dengan cara memanfaatkan media komunikasi seperti:
1.      Membuat group sosial media
2.      Menerbitkan majalah organisasi
3.      Membuat film dokumenter
4.      Membuat press release
           




 DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus     Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana.
Effendy, Onong Uchyana, 2002. Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung:            Remaja Rosdakarya.
——————————— 1993, Human Relations dan Public Relations, Bandung: Mandar Maju.
Kasali, Rhenald, 1994, Manajemen Public Relation, Jakarta: Pustaka Utama           Grafiti.
Laksana, Muhibudin Wijaya, 2015. Psikologi Komunikasi: Membangun      Komunikasi yang Efektif dalam Interaksi Manusia, Bandung: Pustaka   Setia.
Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
            Morrisan, 2010, Manajemen Public Relation, Jakarta: Kencana.
Suprapto, Tommy, 2006. Pengantar Hubungan Internal dan Eksternal,       Yogyakarta: Media Pressindo.


Leave a Reply

Yang nggak komen istrinya brewokan! :v

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Instagram

- Copyright © 2013 Blog Zqyu White - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -